PERKEMBANGAN
SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN
Dalam
rentang kehidupan manusia, proses perkembangan terjadi. Perkembangan adalah
serangkaian proses progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman (Hurlock, 1993:2). Manusia selalu dinamis dan semenjak pembuahan
sampai ajal selalu terjadi perubahan.Dalam rentang kehidupannya, manusia
melewati tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas
perkembangan yang harus dikuasai dan diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin
berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang
dapat berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu
cepat dari tahap yang seharusnya.
Perkembangan
manusia terbagi atas bbrp tahapan, yaitu masa pranatal, bayi, anak2, remaja,
dewasa, & lanjut usia. Masing2 akn menghadirkan permasalahan yg hrs
dketahui cara penanganannya, agar hidup lbh berkualitas.
Havighurst membagi
tugas-tugas perkembangan selama rentang kehidupan manusia sebagai berikut:
Masa
bayi dan awal masa kanak-kanak
1. Belajar memakan
makanan padat
2. Belajar berjalan
3. Belajar berbicara
Akhir
masa kanak-kanak
1. Mempelajari
ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
2. Membangun sikap yang
sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
3. Belajar menyesuaikan
diri dengan teman-teman seusianya
Masa
Remaja
1. Mencapai hubungan
baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
2. Mencapai peran
sosial pria, dan wanita
3. Menerima keadaan
fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
Awal
Masa Dewasa
1. Mulai bekrja
2. Memilih pasangan
3. Belajar hidup dengan
tunangan
Masa
Usia Pertengahan
1. Mencapai tanggung
jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
2. Membantu anak-anak remaja
belajar untuk menjadi orang dewasa yang beranggung jawab dan bahagia
3. Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
Masa
Tua
1. Menyesuaikan diri
dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
2. Menyesuaikan diri
dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan keluarga
3. Menyesuaikan diri
dengan kematian pasangan hidup
Dengan
mengetahui secara garis besar tugas-tugas perkembangan di atas, kita dapat
menyusun program-program pembelajaran non formal untuk membantu mengasah
ketrampilan dan bakat individu sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat
dikuasai dan diselesaikan tepat waktu.Sejak tahap perkembangan masa bayi,
individu dapat diberikan pendidikan non formal sesuai dengan kebutuhannya untuk
membantu menguasai tugas-tugas perkembangan.Penting juga diketahui bahwa ada
faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk menguasai dan menyelesaikannya.
Faktor-faktor tersebut:
Faktor
Penghalang
1. Tingkat Perkembangan
yang mundur
2. Tidak ada kesempatan
untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat
menguasainya
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh
6. Tingkat keerdasan
yang rendah
Faktor yang membantu
1. Tingkat perkembangan
yang normal
2. Kesematan-kesempatan
untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk
menguasainya
3. Motivasi
4. Kesehatan yang baik
dan tidak ada cacat tubuh
Terlepas
dari berapa panjang rentang kehidupan seseorang, ukuran kronologis atau usia
adalah kriteria pokok untuk menentukan tahap-tahap perkembangan individu.
Pembagian ukuran kronologis ini:
1. Periode Pranatal;
masa sebelum kelahiran
2. Bayi; kelahiran
sampai minggu kedua
3. Masa bayi; akhir
minggu kedua sampai akhir tahun kedua
4. Awal masa
kanak-kanak; dua sampai enam tahun
5. Akhir masa
kanak-kanak; enam sampai sepuluh atau dua belas tahun
6. Masa pubertas;
sepuluh atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun
7. Masa remaja; tiga
belas atau empat belas sampai delapan belas tahun
8. Awal masa dewasa;
delapan belas sampai empat puluh tahun
9. Usia pertengahan;
empat puluh sampai enam puluh tahun
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan non formal dapat diberikan
kepada seseorang sepanjang rentang kehidupannya. Banyak yang bisa diberikan
kepada individu untuk membantunya menguasai dan menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan, sesuai dengan kebutuhannya pada suatu tahap perkembangan.
Misalnya pada akhir masa kanak-kanak, memberikan ketrampilan dasar untuk
mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat dapat kita lakukan
dengan memberikan pelatihan kecerdasan emosi untuk mengasah rasa empati atau
kepekaan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar